REMANG : Kawasan remang-remang di Gempol 9 (foto ist)
GEMPOL, titiksatu.com – Bisnis malam di Ruko Gempol 9 kembali menuai pergunjingan. Menyusul kian “liarnya” kegiatan malam yang ada di kawasan setempat.
Warung kopi dengan nuansa remang-remang, bermunculan. Yang menjadi sorotan, kehadiran perempuan-perempuan seksi yang ada di kawasan setempat. Benarkah kawasan setempat menjadi tempat praktek prostitusi terselubung?
Desas-desus itu muncul, seiring penyediaan wanita dengan pakaian yang “berani”. Mereka menampakkan keseksiannya untuk menemani tamu yang datang. Baik untuk ngopi. Ataupun berkaraoke ria.
Dugaan praktek prostitusi terselubung di wilayah setempat, menguat lantaran sebelumnya Gempol 9 diobok-obok tim Jatanras Polda Jatim. Petugas menggrebek praktek prostitusi terselubung dengan korban anak di bawah umur.
Mereka disediakan untuk menghibur tamu yang datang. Tentu tak sekedar ngopi atau berkaraoke semata. Tetapi juga menyediakan layanan kencan bagi lelaki hidung belang.
Bahkan, juga disebut-sebut menjadi tempat peredaran miras. Serta lokasi mabuk-mabukan warga Pasuruan dan luar daerah.
Belum ada konfirmasi dari pihak pengelola berkaitan dengan kabar miring tersebut.
Kepala Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Jemik Sadiman menguraikan, kegiatan warkop di ruko Gempol 9 semakin tak terkontrol. Keluhan bermunculan. Namun, kegiatan malam di wilayah setempat tetap berjalan.
“Bahkan, semakin hari kok semakin ngawur saja,” ungkap seperti yang dikutip dari salah satu media cyber.
Ia menambahkan, pengelola ruko Gempol 9 juga tidak pernah melampirkan data. Siapa saja yang menghuni (penyewa) rukonya.
“Kalau seperti ini terus, saya berharap warkop yang menempati ruko di sana ditutup agar tidak menimbulkan hal-hal negatif dikemudian hari,” tandasnya. (and/rif)