BERJUANG : Buruh PT Louisiana Far East mendirikan tenda sebagai bentuk perjuangan menuntut hak.
REMBANG, titiksatu.com – Puluhan buruh PT Louisiana Far East menjadi korban PHK. Mirisnya, PHK tersebut tidak disertai dengan pesangon yang sesuai.
Hal ini, membuat para buruh memperjuangkan haknya. Mereka memilih mendirikan tenda. Sebagai bentuk protes atas kebijakan perusahaan.
Mujiono, ketua unit kerja FSPMI PT Louisiana Far East di kawasan PIER menjelaskan, pabrik seafood tersebut mem-PHK ia dan rekan-rekannya sejak Juli 2022. Pemicunya, adanya perubahan manajemen pada perusahaan. Usai perusahaan ekspor tersebut, diambil alih oleh buyer lain.
Tak kurang dari 67 karyawan di-PHK. Dari buruh produksi, administrasi hingga security. “Tidak ada angin tidak ada hujan, kami di-PHK. Semuanya diganti dengan karyawan baru,” ungkapnya kecewa.
Pasca PHK itu, pihak perusahaan hanya memberi pesangon 3 kali upah. Hal itu dinilainya tak sesuai. Sehingga, protes diajukan. Sempat mediasi dijalankan. Namun, tak membawa arti apa-apa. Karena, pesangon yang diberiktan, tak naik signifikan. Bahkan, jauh dari perundang-undangan.
“Pesangon hanya berubah sedikit. Untuk masa kerja yang di bawah 20 tahun, mendapatkan 5 kali upah. Sementara yang diatas 20 tahun, mendapat 6 kali upah. Ini tidak sesuai,” sampainya.
Hal inilah yang akhirnya mendorong ia dan rekan-rekannya menggelar unjuk rasa. Mereka mendirikan tenda di depan perusahaan. Aksi itu, dilangsungkan sejak Senin (5/12). “Kami hanya ingin dipekerjakan kembali,” paparnya. (and/rif)