KADALUARSA : Sejumlah awak media saat mengkonsumsi makanan kotak yang diberikan panitia
PASURUAN, titiksatu.com – Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pasuruan, terserang diare. Mereka bolak-balik harus ke kamar mandi, setelah mengkonsumsi makanan kotakan yang ditengarai sudah basi.
Menu makanan kotakan itu mereka dapatkan setelah acara sepakbola bersama Forkopimda Pasuruan. Giat sepakbola persahabatan itu digelar, sebagai rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) ke 2023.
Dalam laga tersebut, kalangan awak media beradu kemampuan mengolah si kulit bundar bersama Forkopimda. Ada Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf serta pejabat Forpimda yang lain di lingkungan Pasuruan.
Stadion Untung Suropati Kota Pasuruan, menjadi venue jalannya acara yang berlangsung Sabtu (25/2). Usai laga persahabatan tersebut digelar, para jurnalis asal Pasuruan inipun mendapatkan makanan kotakan.
Nah, pasca mengkonsumsi makanan kotakan itulah, banyak yang sambat. Lantaran bolak balik harus ke kamar mandi untuk buang hajat.
Mereka mengalami diare pada malam harinya. Kondisi tersebut bahkan berlangsung hingga Minggu pagi (26/2).
Muhammad Rois, salah satu wartawan online mengaku, sudah berulang kali masuk kamar mandi. Kondisi itu terjadi, usai dirinya mengkonsumsi menu nasi dengan ikan sate komo yang dihidangkan panitia dari Dispora Kabupaten Pasuruan.
“Sampai lemes rasanya kaki. Bolak-balik ke kamar mandi,” ungkapnya.
Bukan hanya Rois. Beberapa wartawan lain juga merasakan hal serupa. Bahkan, ada yang sampai sebelas kali bolak balik masuk kamar mandi.
Hal tak mengenakkan itu, ternyata tidak hanya dirasakan oleh awak media. Karena pegawai yang turut mengkonsumsi nasi kotakan yang ditengarai ber ikan sate basi itu, juga merasakan hal yang sama.
Bahkan Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan juga merasakan hal serupa. “Mulai sore sampai malam, kalau nggak salah sudah 7 kali aku ke WC. Karena masih banyak kegiatan sampai malam, aku ke WC di empat tempat,” bebernya.
Ia pun menduga, kalau sate komo yang dikonsumsi, sedikit berbeda. Seperti kadaluarsa.
Kepala Dispora Kabupaten Pasuruan, Taufiqul Ghoni menyampaikan permohonan maafnya baik secara pribadi ataupun lembaga, Dispora Kabupaten Pasuruan. Ia mengaku, sangat menghargai dan menghormati orang lain, seperti dirinya sendiri.
“Pengadaan pembelanjaan konsumsi (katering) dan kostum olahraga pihaknya telah memasrahkan kepada H. Makhrus (bawahannya, red). Saya sangat kecewa berat atas kondisi seperti ini. Sekali lagi atas nama pribadi dan Dispora Kabupaten Pasuruan mohon maaf atas peristiwa ini serta akan memberikan pelayanan kesehatan bagi rekan-rekan PWI atau ASN,” sampainya. (and/rif)