PASURUAN, titiksatu.com – Ironis, gedung yang menjadi pusat perwakilan rakyat justru mengalami kondisi memprihatinkan. Atap gedung DPRD Kabupaten Pasuruan banyak yang bocor, sehingga para anggota dewan pun tak luput dari ancaman kebasahan saat musim hujan.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, mengakui adanya sejumlah ruangan di gedung DPRD yang kondisinya memprihatinkan. “Ruang rapat paripurna memang terlihat megah, tapi di luar itu banyak sekali kerusakan,” ujarnya.
Ruang rapat gabungan, command center, dan ruang Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) menjadi beberapa ruangan yang paling parah kondisinya. Atap-atap yang sudah lapuk menyebabkan kebocoran saat hujan, bahkan dinding pun mulai rapuh.
“Kami khawatir jika dibiarkan, kebocoran bisa mengenai instalasi listrik dan menimbulkan bahaya,” kata Samsul.
Padahal, DPRD telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 800 juta untuk perbaikan gedung pada tahun ini. Namun, rencana tersebut harus ditunda sementara karena adanya surat edaran bersama dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri yang mengharuskan pemerintah daerah untuk menahan pengadaan barang dan jasa, terutama yang bersumber dari dana transfer.
“Kami tentu ingin segera memperbaiki gedung ini, namun harus mengikuti aturan yang berlaku,” ujar Samsul.(bt/rif)