Home / Ekonomi / Politik / Wisata

Rabu, 9 Februari 2022 - 17:57 WIB

Pemandian Banyubiru Belum Bisa Dibuka, PAD pun Susah

TINJAU : Rombongan anggota Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan saat sidak pemandian alam Banyubiru, Kecamatan Winongan tahun lalu (foto: dewan)

PASURUAN, titiksatu.com – Pemkab Pasuruan menargetkan untuk bisa merealisasikan target PAD dari sektor wisata hingga Rp 250 juta. Namun, target tersebut, sepertinya akan sulit didapatkan.

            Penutupan wisata pemandian alam Banyubiru, menjadi penyebabnya. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Eka Wara Brehaspati menuturkan, target PAD tahun ini, digadang-gadang mencapai Rp 250 juta. Pendapatan itu digadang-gadang bisa diperoleh dari tiga sektor wisata.

Baca Juga  Gus Ham, Sosok "Kuda Hitam" yang Siap Bertarung Dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan 2024. Jangan Disepelekan

            Selain Banyubiru, juga Ranu Grati dan Gunung Bromo. Namun, hal itu diakuinya tidak akan mudah. Beberapa hal menjadi persoalannya. Termasuk penutupan Banyubiru, lantaran untuk penataan kawasan.

            “Kami tetap akan berusaha. Memang, hal itu tidak mudah. Tapi, bukan berarti tidak mungkin. Mudah-mudahan, pandemic bisa berakhir, sehingga sektor wisata kembali bisa bergairah,” ujar Eka.

            Menurut Eka, pandemic Covid-19 memang berdampak besar terhadap sektor wisata. Tak jarang, wahana wisata harus dilakukan penutupan. Untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga  Kuasai Materi Debat, Duet Prabowo-Gibran Dianggap Kian Layak Dipilih

            Dampaknya, jelas terhadap tingkat kunjungan wisata. Rendahnya kunjungan pun, mempengaruhi pendapatan. Berkaca pada tahun 2021 lalu, jumlah pemasukan untuk daerah dari sektor wisata, tak mencapai Rp 100 juta.

            Padahal, target yang digadang-gadang, diupayakan bisa menembus Rp 250 juta. Sehingga, jumlah tersebut jauh dari target. “Efek pandemic memang terasa. Dan itu, tidak hanya berlaku di sektor wisata. Tetapi juga yang lain,” tukasnya.

            Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Juriyanto memandang, Banyubiru merupakan sumber PAD dari sektor wisata terbesar di Kabupaten Pasuruan. Keberadaannya pun menjadi tempat bagi banyak pedagang untuk mencari nafkah.

Baca Juga  Bisa Hantam IHT, Misbakhun Minta Pemerintah Bijak Keluarkan Aturan

            Seharusnya, pemerintah daerah bisa memberikan kebijakan. Agar sektor wisata tersebut, bisa dioperasionalkan. “Kasian kan pelaku usaha di sana, tidak bisa mencari nafkah,” akunya.

            Ia memahami ada rencana penataan yang akan dilakukan. Namun, rencana itu sebaiknya dibarengi dengan kebijakan untuk bisa dibuka kembali. “Karena dari situpula, PAD bisa didapatkan,” bebernya. (and/rif)

Share :

Baca Juga

Politik

Bocah Nguling Mencak-mencak Saat Mau Dikhitan

Ekonomi

Pesta Rakyat Simpedes Pandaan 2023, Sukses Sedot 20 Ribu Pengunjung
Diresmikan : Ketua DPRD kunjungi Pojok UKM dan melihat hasil produksi kerajinan tangan Kabupaten Pasuruan

Berita

Ketua DPRD Resmikan Pojok UKM Sebagai Ajang Promosi Usaha Mikro

Ekonomi

Menolak Untuk Mati, Wisata Banyu Mili Terus Lakukan Inovasi

Politik

Sosok Mbak Ghina, Politisi Milenial yang Perhatian Terhadap Kalangan Muda

Politik

Sowan ke Ulama Kota Pasuruan, Ghina Rabbani Wasisto Mendapat Doa dan Dukungan Kyai

Wisata

Ditransformasi Jadi Wisata Edukasi, Kawasan UPA Sedot Miliaran Rupiah

Lainnya

Kapolda Jatim Cek Kondisi Obyek Wisata di Pasuruan, Salah Satunya Cimory Land, Begini Pesannya…