Pasuruan, titiksatu.com – Waspada faham radikalisme terus dilakukan oleh pemkab Pasuruan, melalui Bakesbangpol yang berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan kebudyaan serta Densus 88 , pelakaanaan sosialisasi kepada Guru SMP dan SD tersebut dilakukan di gedung dinas pendidikan lantai 3, Komplek Perkantoran Raci, Bangil. Jumat (14/7) pagi.
Sosialisasi ini mendapat respon positif, tampak hadir kepala Bakesbangpol Drs. Eddy Suprayitno, Kepala Dinas Pendidikan Hasbullah dan dari Densus 88 AKBP Moh Dofir, S.Ag serta perwakilan lembaga pendidikan se kabupaten Pasuruan.
Dalam pemberian materi itu, mereka tampak semangat dalam mengahadiri sosialisasi tersebut. Kepala kesbangpol Eddy Suprayitno mengatakan pemberian materi ini adalah suatu upaya pemkab dalam melakukan antisipasi dan waspada terhadap kelompok atau golongan khilafah yang akan merubah idiologi bangsa ini. Ini dilakukan agar guru lebih waspada dan hati-hati, sebab pemahaman radikalis terebut bertujuan merubah idiologi dan saat ini telah ada lembaga pendidikan yang terpapar. “Sosialisasi sangat penting untuk bekal mental para guru, pemahaman radikalisme telah ada dan masuk di lembaga pendidikan, sehingga acara ini sangat penting sebagai pondasi mental dan kita semua harus hati-hati,” urai Eddy.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Hasbullah mengatakan, sosialisasi ini merupakan cara agar para guru lebih mengerti dan tahu seperi apa faham radikalisme dan tujuannya, “Dengan sosialisasi ini para guru bisa lebih mengerti dan tahu bahwa pendirian negara khilafah itu tidak benar, apalagi akan merubah idiologi negara,”jelas Hasbullah.
Paham radikalisme merupakan permasalahan serius, sehingga AKBP Moh Dofir S.Ag dari densus 88 turun dan memberikan arahan kepada guru-guru yang hadir. Untuk mengenalkan apakah khilafah radikalisme itu?.
Ia menjelaskan secara gamblang, tanda -tanda radikalisme, serta aliran-aliran madzab yang menyesatkan yang mempengaruhi sehingga membelokkan dasar negara. “Dengan pemberian materi ini, kita berharap para guru lebih mengerti dan waspada terhadap ajaran yang menyimpang yang berusaha merubah idologi pancasila,” urainya.
Dofir mengharapkan semua guru atau pengajar kooperatif dan memberikan informasi kepada pemerintah daerah terkait aliran atau faham radikalisme, sehingga kita mampu melakukan penanganan lebih awal dan tidak meluas

Solid, seluruh lembaga pendidikan Dasar dan menengah kompak
(and/rif).