Home / Pendidikan

Selasa, 25 Maret 2025 - 11:02 WIB

Pemecatan Guru Honorer Menuai Protes

PASURUAN, titiksatu.com – Sejumlah pihak mengkritisi keputusan Pemerintah Kabupaten Pasuruan memberhentikan 686 guru honorer per 1 Maret 2025. Langkah yang dianggap tak berperikemanusiaan ini, terutama di tengah himpitan ekonomi menjelang Lebaran, memicu gelombang protes dari berbagai pihak.

Gerakan Pemuda Peduli Pengamat Hukum (GP3H) lantang menuntut pembatalan keputusan tersebut. “Keputusan ini tak tepat diterapkan di sektor pendidikan, mengabaikan kebutuhan mendesak akan tenaga pendidik,” ujar Ketua GP3H, Anjar Supriyanto.

Baca Juga  Pegawai Pemkab Resah Pengangkatan PPPK Mundur

Anjar menuding Dinas Pendidikan dan Kebudayaan lalai menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. “Kekurangan guru mencapai 2.000 orang, ini bukti kegagalan dinas dalam memenuhi kebutuhan tenaga pendidik berkualitas,” tegasnya.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pasuruan, Didik Suriyanto, turut menyuarakan kegelisahan para guru honorer. Ia khawatir pemecatan ini akan memperparah kekurangan tenaga pengajar di sekolah-sekolah. “Guru PNS dan PPPK akan terbebani tugas tambahan, mengganggu efektivitas pembelajaran,” ujarnya.

Baca Juga  Anggaran Miliaran Menguap Tak Jelas, Kejaksaan Bangil Plototi PKBM Pasuruan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Tri Agus Budiharto, berdalih bahwa pemecatan ini merupakan kebijakan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Ini perintah pemerintah daerah, harus saya laksanakan,” katanya.

Tri Agus membantah pemecatan ini terkait efisiensi anggaran. Ia menyebutnya sebagai penataan pegawai yang tak terakomodasi dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN). “Saya mohon maaf, momennya memang tidak tepat. Tapi ini perintah pimpinan,” ujarnya.

Baca Juga  Banyak Pekerjaan Belum Tuntas, Legislatif beri Rekomendasi Ini Untuk Pemkab Pasuruan

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi, menekankan pentingnya solusi agar tak terjadi kekosongan pengajar pasca-Lebaran. “Jangan sampai ada kelas tanpa guru,” tegasnya. (mo/rif)

Share :

Baca Juga

Pendidikan

Ayik : Kalau SMAN 1 Taruna Madani Direalisasikan, Gubernur Harus Mundur

Pendidikan

Begini Cara Lain Alumni SMANBA Protes Pendirian Taruna Madani, Asli Keren…!!!

Pendidikan

Kado Istimewa 1 Abad NU, STAIPANA Bertransformasi Jadi IAINU. Bukti NU Bangil Wujudkan Perkembangan Peradaban

Kesehatan

WASPADA NARKOBA PADA GEN Z, SATRESKOBA DAN SMA MAARIF NU PANDAAN GANDENG ESI

Pendidikan

Bikin Salut! Begini Cara Unmer Pasuruan, CJI dan ikatan Alumni Faperta Dalam Menjaga Kelestarian Alam

Pendidikan

Anggaran Miliaran Menguap Tak Jelas, Kejaksaan Bangil Plototi PKBM Pasuruan

Pendidikan

PPKM Level 3, Dispendik Pastikan PTM Tetap Jalan

Pendidikan

Baru Lima Tahun Dibangun, Plafon SDN Kalirejo Jebol. Kok Bisa?