Home / Hukum & Kriminal

Kamis, 21 April 2022 - 19:19 WIB

Tidak Pro Rakyat, Pendemo Sebut DPR, Dewan Pemerkosa hak Rakyat. Minta DPR Dibubarkan

DORONG : Aliansi Mahasiswa-Masyarakat Pasuruan yang terlibat dorong-dorongan dengan pihak kepolisian saat demo di depan kantor DPRD Kabupaten Pasuruan, Kamis (21/4).

BANGIL, titiksatu.com – Polisi dan aliansi mahasiswa-masyarakat terlibat dorong-dorongan. Pemandangan itu tersaji ketika kelompok mahasiswa-masyarakat, berunjuk rasa di depan pintu masuk DPRD Kabupaten Pasuruan.

Dalam aksi tersebut, ketegangan sempat mewarnai jalannya demonstrasi. Bahkan pasukan Polwan asmaul khusna Polres Pasuruan harus ditarik mundur.

Setelah terlibat dorong-dorongan dengan kelompok mahasiswa dan masyarakat yang mengatasnamakan diri Aliansi Gerakan Masyarakat-Mahasiswa Pasuruan (Gerampas) tersebut. Aksi itu dipicu, setelah tak ada satupun anggota legislatif yang menemui. Hingga beberapa menit lamanya berorasi, barulah ada dewan yang menemui.

Baca Juga  Terperosok ke Sungai, Nasib Lelaki Ini Berakhir Miris

“Kalau tidak memihak rakyat, bubarkan saja DPR,” kata salah satu orator.

Dalam aksi demonstrasi itu, ada beberapa tuntutan. Selain meminta reshuffle menteri yang terlibat statemen perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode dan penundaan pemilu, mereka juga meminta agar perpindahan ibu kota dikaji. Karena akan membebani keuangan negara. Ujung-ujungnya masyarakat yang terbebani.

Baca Juga  Kesal Hanya Disurvey Tapi Tidak Dibenahi, Warga Tanami Jalan dengan Pisang

Karena semua serba naik. BBM naik. PPN pun ikut naik. Bukan hanya isu nasional. Mereka juga menyoal isu lokal. Termasuk banjir dan konfil agraria di Lekok dan Nguling.

Musyawir, salah satu pendemo memandang, dewan seharusnya menunjukkan fungsinya. Untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Karena kebijakan pemerintah, jelas membuat masyarakat kecil semakin menderita.

Ia pun menyebut, DPR tak lagi patut disebut Dewan Perwakilan Rakyat jika aspirasi masyarakat tidak didengar. Bahkan lebih patutnya disebut Dewan Pemerkosa Hak-hak Rakyat.

“Kalau tidak mendengar aspirasi kami. Tidak pantas lagi DPR disebut Dewan Perwakilan Rakyat. Ganti saja. Dewan Pemerkosa Hak-hak Rakyat,” tandasnya.

Baca Juga  Astaghfirullah, Seorang Ustad di Kecamatan Beji, Tega Berbuat Seperti Ini Pada Santri Perempuannya

Senada diungkapkan Ghozi, salah satu pendemo lainnya. Ia memandang, sebaiknya bubarkan saja DPR maupun DPRD. Karena hanya mementingkan oligarki. Dan condong kepada pemerintah. Bahkan, DPR telah membunuh demokrasi.

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan mengaku bakal menyampaikan aspirasi tersebut langsung ke DPR RI dan pemerintah pusat. Agar ada tindaklanjut dari pemerintah pusat.

“Hari ini kami akan langsung sampaikan,” tukasnya. (and/rif)

Share :

Baca Juga

Hukum & Kriminal

Mengaku Khilaf, Pedagang Burger Nodai Pelajar SMP

Hukum & Kriminal

Kang Lujeng: Kalau Ada Pungli di Pasar Wisata Cheng Hoo, Siapa yang Menginisiasi? Polisi Wajib Telusuri

Hukum & Kriminal

Lama Dicari, Buron Kasus PKIS Sekartanjung Akhirnya Menampakkan Diri. Begini Tindakan Kejaksaan, Kemudian

Hukum & Kriminal

Dugaan Pemotongan Insentif di BPKPD Bisa Berlangsung Sejak Lama, Kejari Diminta Tak Ragu Mengusutnya

Berita

Geger! Warga Tolak Proyek Pipa Gas di PIER, Ulah Mafia Tanah?

Hukum & Kriminal

Pria Cabul Diringkus Setelah Pamer Alat Vital ke Karyawati PIER

Hukum & Kriminal

Keren!!! Beri Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat, Satlantas Polres Pasuruan Panen Penghargaan

Berita

Usaha Bangkrut, Perempuan Ini Pilih Badut. Malah Kena Garuk