Pasuruan, titiksatu.com-Ratusan warga Pandean, Raci, melakukan aksi unras ke PT. Violia, Selasa, (28/11), Aksi itu dipicu akibat Pengolaan Limbah afalan yang tidak melibatkan karang taruna yang pernah dijanjikan oleh perusahaan tersebut.
Dalam melakukan orasinya warga Pandean menggunakan truk yang difasilitasi sound sistem, L300 dan puluhan motor, serta membentangkan tulisan dari kertas karton dengan bertuliskan tentang unek-unek warga pandean.
Warga menenteng tulisan dan membentangkan demgan berbagai tulisan yang menghujat perusahaan tersebut “Bongkar mafia PT. Violia serta antek-anteknya; Warga jangan jadikan tontonan saja, Jangan bodohi kami dengan kepentingan oknum direksi; Manisnya diambil orang luar pahit dan bisingnya yang kami rasakan, Gapapa make up ku luntur asal bukan keadilan yang luntur; Jangan bodohi kami dengan kebijakan yang berbeda”.
Koodinator aksi demo, Rifa’i menyampaikan bahwa karang taruna Putra Harapan tidak pernah menikmati hasil limbah yang bisa buat lapangan kerja bagi warga sekitar padahal hasilnya buat nyalakan kompor dapur kami tetap barak.
“Memang sudah bekerjasama untuk mengolah limbah perusahaan tapi limbah yang diberikan untuk diolah ternyata tidak memiliki harga jual Rp 0,” terangnya
Ia juga menambahkan perusahaan juga tidak ada etika baik dengan membantu warga yang perusahaannya berdiri di Ring I berbatasan langsung dehgan desa Pandean, yakni soal penyerapan tenaga kerja.
“Saat pandemi tes penerimaan pegawai melalui VideoCall/VC yang sampai saat ini tidak ada kelanjutannya dan terihat peserta dari luar daerah lebih berumur tapi faktanya lolos diperusahaan,” tambahnya
Saat pembentangan banner terselip keputusan yang di buat oleh pihak PT. VSI dan tertulis dua sikap yang ditunjjukkan perusahaan pada beberapa pertemuan sebelumnya dengan elemen masyarakat Pandean, yakni Pt. VIS tetap melanjutkan penjualan by product ke karang taruna putra harapan; Barang yang dapat di jual oleh Pt.VSI kepada pihak yang telah disebut pada point 1 meliputi sack, tali, dan scrap yang tidak memerlukan tambahan pekerja seperti las cutting.
Menurut Rifa’i sikap perusahan itu tidak ada yang terealisasi alias hanya hoax. Ia juga merasa ada kejanggalan dalam pengolaan limbah.
“Semua pengurusan ijin pengolaan limbah Pt.VIS di keluarkan oleh Yoseph Marketing perusahaan” urai Rifai.
Pria berbadan kekar tersebut menambahkan pengolaan limbah perusahaan sudah bekerjasama dari luar wilayah.
“Pengolaan limbah diserahkan kepada kenalan dekat yang terletak di Purwosari dan ada keterikatan dengan pihak marketing Yoseph,” pungkasnya. (jbr/rif).