Kapolres Pasuruan, AKBP Erick Frendriz
PASURUAN, titiksatu.com – Polisi akhirnya menetapkan tersangka terhadap kasus penganiayaan pelajar SMP Advent. Lima siswa yang merupakan senior kedua korban, ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka pun dijerat pasal 80 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan Anak dengan subsider 170 KUHP tentang penganiayaan yang dilakukan bersama-sama. Mereka pun terancam hukuman 5 tahun penjara.
Kapolres Pasuruan, AKBP Erick Frendriz menjelaskan, status lima siswa yang diduga melakukan penganiayaan terhadap dua pelajar juniornya telah dinaikkan. Sebelumnya, lima pelaku yakni B, D, S, J dan A dijadikan sebagai terlapor.
Namun setelah cukup bukti, status mereka dinaikkan menjadi tersangka. “Sudah kami naikkan statusnya. Mereka kami jadikan tersangka. Setelah menjalani pemeriksaan, Kamis malam (24/3), mereka ditetapkan sebagai tersangka,” bebernya.
Menurut Erick, kelimanya menganiaya korban karena melanggar aturan sekolah. Yakni keluar dari sekolah. Hal itu yang akhirnya memicu emosi para pelaku.
Mereka kemudian menganiaya korban, D dan F di dalam kamar asrama salah satu pelaku. Mereka dipukul dan ditendang. Tak hanya dengan tangan kosong tapi juga dengan hanger.
“Kami amankan beberapa alat bukti. Termasuk sisa rokok yang digunakan untuk menyundut kedua korban,” terangnya.
Dari kelima tersangka, empat diantaranya masuk dewasa. Karena sudah diatas 18 tahun. Sementara, satu anak, masih anak-anak. Sehingga, satu anak tersebut dipisah dari ruang tahanan dewasa.
“Mereka langsung kami tahan. Ada yang kami pisahkan, karena masih di bawah umur,” imbuhnya.
Kasus ini dipicu, setelah kedua korban keluar sekolah. Keduanya sempat disanksi untuk membersihkan halaman oleh pihak sekolah. Namun malam harinya (19/3), mereka diseret dari kamar asrama.
Dua bocah siswa kelas 3 SMP inipun dipukuli oleh lima seniornya yang duduk di bangku kelas 3 SMA. Mereka dihajar dan diancam. Bila sampai berbicara kepada orang lain atas penganiayaan itu, akan dihajar kembali.
Karena takut, awalnya mereka diam. Hingga kemudian mereka mengadukan apa yang menimpa ke saudara. Dari situlah kedok penganiayaan itu terbongkar. Para pelaku pun dilaporkan ke polisi Rabu malam (23/3). Dan Kamis siang, lima pelaku dijemput dari sekolah. Usai diperiksa, mereka akhirnya dijadikan tersangka. (and/rif)