TINJAU : Ketua Yayasan IAINU Bangil Sudiono Fauzan saat prosesi launching kampus IAINU Bangil di Baujeng, Kecamatan Beji
BEJI, titiksatu.com – Ada kado istimewa yang didapatkan umat, seiring datangnya masa Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini seiring dengan dilaunchingnya Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Bangil, bertepatan dengan momen satu abad NU.
Peluncuran IAINU Bangil berlangsung Senin (6/2). Graha PCNU Bangil di Baujeng, Kecamatan Beji, menjadi venue jalannya hajatan. Dilaunchingnya IAINU Bangil, menjadi pertanda akan berkembangnya peradaban dunia pendidikan di Kabupaten Pasuruan.
Betapa tidak, adanya IAINU Bangil, akan memberikan kemudahan bagi generasi bangsa untuk menjangkau pendidikan lebih tinggi. Semua terasa istimewa, karena pendirian IAINU Bangil tidak serta merta dilakukan. Butuh proses cukup panjang, yakni selama 37 tahun, hingga kampus yang dulunya Sekolah Tinggi Agama Islam Pancawahana Bangil, akhirnya bertransformasi menjadi institut.
Penyerahan itu diterima langsung oleh Ketua Yayasan Sudiono Fauzan didampingi segenap civitas akademika IAINU Bangil.
Launching ini mengusung tema “manifestasi kebangkitan baru 1 abad NU menuju pendidikan beradab dan bermartabat”.
Ketua Yayasan IAINU Bangil Sudiono Fauzan mengaku bersyukur kepada Allah SWT karena dalam momentum satu abad NU ini bisa mempersembahkan kado istimewa. Menurutnya, ini adalah kado terindah dari semua pihak, khususnya para kiai yang sudah merintis sekolah ini sejak tahun 1980 an lalu
“Sangat lama sekali dan Alhamdulillah bisa diterima dan disetujui alih bentuk dari sekolah menjadi institut,” sambung Mas Dion-sapaannya.
Dia berharap, institut ini membawa dampak positif bagi pendidikan di lingkungan PCNU Bangil terutama untuk pengembangan pendidikan generasi muda NU. “Yang mendirikan para kiai, mudah – mudahan dapat barokah dan berkah dari para kiai – kiai yang menempuh pendidikan di sini,” sambungnya.
Dia juga berharap, kehadiran institut ini bisa mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan bermanfaat. Bahkan, sebelum satu abad NU masehi, atau tiga tahun lagi, institut ini bisa menjadi universitas. Semua proses dari segala aspeknya akan dipenuhi semua.
“Menyosong abad ke – II, kami berharap bisa mempersiapkan institut ini bisa menjadi universitas nahdlatul ulama,” paparnya. (and/rif)