Home / Politik

Kamis, 3 Maret 2022 - 19:00 WIB

Gara-gara “Covid-33” Anggaran Kunker Dewan Nyungslep

Ilustrasi Kunker Dewan

BANGIL, titiksatu.com – Anggaran kunjungan kerja (kunker) DPRD Kabupaten Pasuruan tak lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Penurunan uang saku, menjadi salah satu faktor penyebab turunnya alokasi anggaran untuk kunker tersebut.

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan menguraikan, tahun 2022 ini, besaran alokasi anggaran untuk kunker dewan memang turun. Biasanya, besaran dana untuk kunker dialokasikan Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar.

Namun, tahun ini hanya Rp 15 miliar. Penurunan itu, bukannya tanpa alasan. Salah satunya, dipengaruhi menurunnya uang saku untuk dewan.

Baca Juga  Ditransformasi Jadi Wisata Edukasi, Kawasan UPA Sedot Miliaran Rupiah

“Ada penurunan uang saku. Ini yang akhirnya mempengaruhi besaran anggaran keseluruhan untuk kunker,” jelasnya.

Hal ini dampak dari Perpres 33 tahun 2020 Tentang Standar Harga Satuan Regional yang diberlakukan sejak 2021 lalu. Munculnya Perpres, membuat uang saku yang diterima legislatif untuk kegiatan kunker anjlok.

Berdasarkan informasi, uang saku anggota dewan semula berkisar antara Rp 525 ribu hingga Rp 2,25 juta per hari. Untuk di dalam wilayah Kabupaten Pasuruan, bisa mendapatkan Rp 525 ribu per harinya. Sementara di wilayah Provinsi Jatim, sekitar Rp 2,15 juta per harinya. Sedangkan di luar Provinsi Jatim, bisa mencapai Rp 2,25 juta per harinya.

Baca Juga  Sejumlah Atap Sekolah di Pasuruan Jebol, Kurang Perhatian?

Namun, kini uang saku tersebut, anjlok.  Besarannya, rata-rata  Rp 160 ribu hingga Rp 530 ribu per harinya. Untuk di dalam Kabupaten Pasuruan, uang saku yang mereka terima, sekitar Rp 160 ribu. Sedangkan di dalam Provinsi Jatim, sekitar Rp 360 ribu. Dan untuk luar Provinsi Jatim, sekitar Rp 370 ribu. Khusus untuk Jakarta, bisa mencapai kisaran Rp 530 ribu.

Baca Juga  GERAM Tantang Lakukan Sumpah Pocong, OPD Ciut Nyali

“Imbas penurunan itu pula, kebanyakan teman-teman dewan memilih kegiatan dengan jarak dekat. Jalur darat dipilih. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19, mobilitas tinggi ke luar provinsi akhirnya dikurangi,” jelasnya. (and/rif)

Share :

Baca Juga

Politik

Cegah Usulan “Siluman”, Politisi Partai Gerindra Ini Minta Dokumen APBD 2023 Disajikan Elektronik

Politik

Isu Mutasi Jelang Akhir Jabatan Bupati Berkembang, Urgenitasnya Dipertanyakan

Politik

Resmi Dilantik, Ini Sosok Rusdi Sutejo, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Pasuruan yang Baru

Politik

Tak Mau Terkesan Dipolitisasi, Kejari Kabupaten Pasuruan Pending Pemeriksaan Kades Selama Pilkades Serentak

Politik

Optimis Prabowo-Gibran “Kuasai” Pasuruan, Kader dan Simpatisan Gelar Konsolidasi Akbar

Politik

Sosok Mbak Ghina, Politisi Milenial yang Perhatian Terhadap Kalangan Muda

Politik

Koalisi “Peci” di DPRD Kabupaten Pasuruan Runtuh, Ini Gantinya. Fraksi-Fraksi Penguasa Mendominasi Jabatan Ketua

Hukum & Kriminal

Isu Miring Polisi Datangi Kantor Parpol, Kapolres : Untuk Jamin Keamanan Jelang Pemilu 2024