TEPAR : Terduga pelaku saat tepar lantaran dihajar massa.
BEJI, titiksatu.com – Dua pelaku penjambretan nyonyor digebuki massa. Keduanya pun kini harus menginap di rumah sakit, lantaran menderita luka parah.
Satu diantaranya bahkan kritis. Sementara satu pelaku lainnya, menderita patah tulang pada bagian kakinya.
Dua penjahat jalanan itu, diketahui bernama Hartono dan Yanto, warga Sebani, Kecamatan Pandaan. Mereka beraksi di siang bolong, Rabu (10/5). Ceritanya bermula, saat korban, Saadah bersama suaminya, Suyantono, hendak pulang ke Wonokoyo, Kecamatan Beji.
Keduanya baru saja dari rumah mereka yang lain di Gununggangsir, Kecamatan Beji. Mereka mengendarai motor sendiri-sendiri. Beriringan. Saadah berada di depan. Sementara, Suyantono mengikuti di bagian belakang.
Saat masuk Wonokoyo itulah, hal tak terduga terjadi. Dua pelaku yang berboncengan mengendarai Satria FU, memepet Saadah.
Bahkan, salah satu diantaranya, menyikat kalung emas korban. Sontak, teriakan jambret keluar dari mulutnya. Teriakan itu diikuti aksi kejar-kejaran yang dilakukan suaminya di bagian belakang.
Hingga mendekati Balai Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji. Suyantono yang berhasil mendekat dan langsung menendang motor pelaku. Keduanya pun jatuh dari motor.
Warga yang mendapati itu langsung berdatangan. Tak mau jadi korban amukan massa, kedua pelaku memilih lari. Meninggalkan motornya di jalan.
Keduanya pun dikejar-kejar massa. Satu ke lapangan desa. Satu lagi ke sungai. Sampai akhirnya, mereka tak bisa kabur lagi. Warga berhasil menangkap keduanya.
Akhirnya, mereka pun jadi bulan-bulanan. Dibogem mentah. Ditendangi. Hingga dipukul dengan balok kayu. Alhasil, keduanya pun tepar.
Tak hanya itu. Motor yang dipakai, juga dibakar. Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti membenarkan aksi jambret tersebut. Kedua pelaku menderita luka parah. Hingga akhirnya harus menjalani perawatan intensif di RS Pusdik Gasum Porong, Kabupaten Sidoarjo.
“Kejadiannya siang hari. Pelaku berhasil diamankan. Sekarang di rumah sakit,” sampainya. (and/rif)