Pasuruan, titiksatu.com-Menjelang pemilu saat ini rawan akan terjadinya konflik, pemberian edukasi dalam melakukan deteksi dini konflik terus dilakukan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakebangpol) memberikan sosialisasi terkait deteksi dini terhadap konflik yang muncul di masyarakat.
Pemberikan sosilisasi sebagai edukasi terhadap masyarajmkat tersebut dilaksanakan di gedung Anisa foundation, Kelurahan kiduldalem, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, kamis (13/7) malam.
Sosialisasi deteksi dini ini dihadiri oleh Densus 88 AKBP Moh Dofir S.Ag, S.H, M.H. Kanit 1 Subdit Kontra Ideologi, kepala Bakesbangpol Eddy Supriyanto, dan Saad Muafi anggota DPRD serta toko masyarakat dan toko agama.
Eddy mengatakan bahwa masyarakat jangan mudah terpengaruh medsos yang memiliki ensensi faham radikalis yang dapat memecah persatuan NKRI. “Negara menjamin kebabasan berpendapat dan telah diatur oleh UU, namun ada rambu-rambu kebebasan, sehingga tidak ngawor, ” ujar Eddy.
Ia menambahkan bahwa idiologi negara sangat peting, pancasila dan UU dasar merupakan landasan kita, warga negara yang baik itu harus taat dan patuh terhadap ulama dan umaro.
Ditempat yang sama Saad Muafi yang merupakan anggota DPRD dari fraksi PKB ini mengatakan bahwa, kita sebagai warga negara dan NU akan menjadi yang terdepan dalam menjaga NKRI dari ancaman-ancaman yang mampu memecah belah umat.
<span;>”Sebagai warga negara yang baik, kita harus waspada dan jangan terpengaruh oleh faham yang tidak jelas yang merusak keutuhan NKRI,”urai Saad kepada masyarakat.
Ia menambahkan bahwa di saat mendekati pemilu, akan banyak isu-isu yang mempengaruhi dan meyesatkan, oleh karena itu kita sebagai warga NU harus waspada dan jalani kehidupan yang biasa kita lakukan.
“Jangan mengikuti aliran-aliran yang membelokkan idologi bangsa indonesia, kita wajar-wajar saja dalam berkatifitas, ikuti aja yasinan, rukyahaan dan tadarus bersama, gak usah macam-macam,” pungkas Saad Muafi. (and/rif).